-->



Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

"No"

Home Layout Display

Posts Title Display

"No"

404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

Aneka pilihan lauk dan sayur di warung Ayam Geprek Bu Made. Foto: writeitmagazine.com/MSY


Write It - Jogja identik dengan gudeg. Ketenaran gudeg sebagai makanan autentik Jogja tak perlu diragukan lagi. Akan tetapi tak semua lidah mampu menerima rasa inti gudeg yang dominan manis. Utamanya bagi mereka yang berasal dari daerah dengan makanan khas berempah kuat dan cenderung asin, gurih maupun pedas.


Bagaimanapun, gudeg tetap menjadi primadona di Jogja. Namun, beberapa tahun belakangan ada satu menu yang tengah naik daun di Jogja, yaitu ayam geprek. Ayam geprek merupakan sajian ayam yang digeprek atau ditumbuk cukup halus dan dicampur dengan racikan sambal sederhana. Meski baru beberapa tahun terakhir ramai dan menjamur di Jogja, nyatanya warung yang digadang-gadang sebagai penjual ayam geprek pertama di Jogja telah berusia hampir dua dekade.


Tak sulit menemukan warung yang menjajakan ayam geprek di Jogja. Hampir di setiap sudut kota terdapat warung yang menjual ayam geprek. Bahkan kini berbagai inovasi pun muncul terkait makanan dominan pedas gurih ini. Seperti ayam geprek mozarella, sambal hijau, sambal matah dan sebagainya.


Sebenarnya, sajian ayam geprek terbilang mudah ditemukan hampir di setiap kota. Namun, beberapa kawan yang berasal dari luar Jogja mengatakan jika jarang ada ayam geprek seenak di Jogja dengan pakem tertentu yang menjadi ciri khasnya. Ayam geprek khas Jogja bukan hanya dipenyet atau diolesi sambal, melainkan benar-benar digeprek atau ditumbuk sampai hancur dan menjadi cukup halus.

 

Warung Ayam Geprek Bu Made


Terdapat beberapa warung ayam geprek terkenal yang ada di Jogja, salah satunya adalah Ayam Geprek Bu Made. Ayam Geprek Bu Made menjadi warung ayam geprek pertama yang kami datangi saat pindah ke Jogja. Kala itu, seingat kami, warung Ayam Geprek Bu Made menjadi satu-satunya warung yang menyajikan ayam geprek dengan tandem unik yaitu kuah tongseng.


Tampak depan warung Ayam Geprek Bu Made. Foto: wrieitmagazine.com/MSY


Warung Ayam Geprek Bu Made berlokasi tak jauh dari kampus Sanata Dharma. Tepatnya di Jalan Wulung No.26, Papringan, Caturunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Jalan tersebut juga merupakan “rumah” bagi beberapa warung ayam geprek lain, salah satunya adalah warung Ayam Geprek Bu Rum 1 yang disebut-sebut sebagai pelopor warung ayam geprek di Jogja.


Warung Ayam Geprek Bu Made berdiri sejak tahun 2005, selisih dua tahun lebih muda dari Ayam Geprek Bu Rum. Berbeda dengan Ayam Geprek Bu Rum yang setidaknya kini telah memiliki lima cabang di Jogja, Ayam Geprek Bu Made hanya punya satu gerai di lokasinya saat ini. Meski hanya buka di satu tempat namun warung ini tak pernah absen dipadati pembeli.


Ayam Geprek Bu Made juga terkenal dengan nama warung tenda biru. Julukan tersebut tak lain karena tenda dan spanduk yang berada di depan warung didominasi warna biru. Warung ini awalnya bertempat di trotoar di depan warungnya saat ini. Namun menurut sang penjual, empat tahun belakangan warung ini telah menempati bangunan permanen di belakangnya yang lebih luas dan muat lebih banyak orang.


Begitu sampai di Ayam Geprek Bu Made, dari luar langsung tampak etalase berisi aneka lauk pauk untuk membuat ayam geprek, sayuran, serta termos nasi di sampingnya. Memasuki warung, tepat di belakang etalase terdapat kompor dan wajan besar guna menggoreng ayam dan lauk lain. Pembeli pun bisa melihat proses menggoreng ayam secara langsung.


Di belakang kompor berdiri sebuah meja dengan beberapa bumbu sambal dan cobek besar yang tertata rapi di atasnya. Di situlah lauk yang diambil pembeli akan digeprek atau ditumbuk dengan berbagai pilihan bumbu sambal sesuai selera. Pilihan bumbu sambal yang dimaksud terbagi dua jenis. Sambal biasa, terdiri dari cabai, bawang putih, garam, dan penyedap rasa. Sambal komplet, terdiri dari cabai, bawang putih, tomat, terasi, garam, dan penyedap rasa. Selain kedua sambal tersebut, pembeli pun bebas memesan racikan sambal lain sesuai selera tergantung ketersediaan bumbu.


Aneka bumbu dan ayam yang sudah digeprek. Foto: writeitmagazine.com/MSY


Warung Ayam Geprek Bu Made menerapkan konsep prasmanan untuk menu makanannya. Pembeli bebas mengambil sendiri nasi, sayur, lauk, dan cabai. Pertama-tama, pembeli mengambil piring anyaman dan kertas minyak sebagai pelapis. Setelah itu memilih aneka lauk seperti ayam, telur, bakwan, tempe, tahu, serta terong. Tak lupa, pembeli juga bebas mengambil cabai sesuai selera, mulai dari nol sampai tak terhingga. Setelah itu, pilihan lauk diserahkan kepada pegawai yang bertugas mengulek bumbu sambal serta menggeprek lauk pauk.


Sembari menunggu proses menggeprek, pembeli bisa mengambil nasi dan sayur di piring berbeda. Atau bisa juga menunggu lauk selesai digeprek lalu mengambil nasi serta sayur di piring yang sama. Setelah itu, jangan lupa memesan kuah tongseng andalan warung Ayam Geprek Bu Made yang akan diantarkan oleh petugas ke meja pembeli.

 

Paduan Unik Ayam Geprek dan Kuah Tongseng Bikin Ketagihan


Lauk pauk yang disajikan di warung Ayam Geprek Bu Made rata-rata dibaluri dengan tepung yang agak tebal namun tak berlebihan. Bumbu tepungnya pun gurih serta tidak terlalu keras maupun terlampau lembek Renyahnya cukup, pas untuk sajian ayam geprek.


Daging ayam goreng tepungnya pun empuk dan tidak alot. Sesuai dengan pakem ayam geprek, ayam dan lauk lain bukan hanya dipenyet namun benar-benar ditumbuk sampai cukup halus. Geprekan lauk yang cukup halus tersebut membuat racikan sambal tercampur lebih rata dan juga memudahkan saat dimakan. Namun jika pembeli menghendaki ayam yang tidak ditumbuk secara halus pun bisa, tinggal menyampaikan terlebih dahulu kepada pegawai yang bertugas.


Sajian ayam dan lauk yang sudah digeprek. Foto: writeitmagazine.com/MSY


Racikan sambal menjadi penentu tingkat kepedasan dan hasil akhir tampilan ayam geprek. Racikan sambal biasa menghasilkan ayam geprek yang cenderung kering karena hanya terdiri dari cabai, bawang putih, garam, dan penyedap rasa. Sedangkan kami lebih suka racikan sambal komplet. Ayam geprek yang dihasilkan pun terasa lebih “kaya” karena tambahan terasi serta tidak kering dan makin segar sebab ditambahkan irisan tomat.


Racikan ayam geprek dengan sambal biasa maupun komplet bakal makin nikmat dan segar saat disandingkan dengan aneka sayur seperti sayur sop, oseng kacang panjang, oseng sawi, lodeh tahu tempe, maupun sayuran lain yang tersedia pada hari itu. Biasanya, tiap hari tersedia dua pilihan sayur yang berganti-ganti di warung Ayam Geprek Bu Made. Menyantap ayam geprek dengan sayur apalagi yang berkuah, dapat mengurangi rasa “seret” dan menambah kesegaran.


Selain tambahan sayur yang segar, jangan lupa memesan kuah tongseng khas Ayam Geprek Bu Made. Kuah tongseng yang disajikan di sini adalah benar-benar kuah tanpa tambahan daging ayam atau sapi layaknya sajian tongseng pada umumnya. Kuah tongseng bersantan dengan kekentalan sedang ini hanya berisi potongan kubis dengan dominan rasa manis dan sedikit gurih.


Paduan ayam geprek, aneka sayur, dan kuah tongseng menghasilkan rasa yang unik. Cita rasa gurih pedas, segar, dan manis bercampur menjadi satu. Meski begitu, menyantapnya dengan menggabungkan ketiganya secara langsung akan terlalu riskan karena berpotensi bikin enek. Oleh karena itu, memakannya secara bergantian menjadi jalan keluar untuk dapat menciptakan kombinasi yang pas.


Dari kiri ke kanan: Kuah tongseng, ayam geprek, nasi dan sayuran. Foto: writeitmagazine.com/MSY


Saat memakan hanya ayam geprek saja rasanya sangat simpel, yaitu pedas dan gurih. Ketika ditambah sayur maka level rasanya menjadi jauh lebih segar. Jika diselingi dengan menyantap kuah tongseng, maka akan muncul rasa manis yang mampu meredam pedasnya racikan sambal ayam geprek. Ketiga sensasi rasa berbeda tersebut berpadu dalam satu menu ayam geprek sederhana.


Tak salah jika Ayam Geprek Bu Made menjadi salah satu menu yang diminati oleh pelbagai kalangan, baik mahasiswa, pekerja kantoran maupun keluarga. Sebab dengan menu yang tampak sederhana, pembeli bisa merasakan pelbagai sensasi rasa saat menyantapnya. Harganya pun cukup terjangkau. Dibanderol sekitar Rp 16 ribu sudah mendapatkan menu ayam dengan racikan sambal, sayuran, dan nasi yang bisa ambil sendiri serta kuah tongseng.


Ayam Geprek Bu Made buka pukul 08.30-19.00 WIB setiap harinya. Warung ini hampir tak pernah sepi pembeli. Meski terkadang di waktu-waktu tertentu tampak lengang, tetapi kegiatan kru dapur tak pernah berhenti. Nada dering nyaring pesanan melalui aplikasi ojek online pun terus berdatangan.


Saat ini tak hanya Bu Made yang menyajikan kuah tongseng sebagai pelengkap menu ayam geprek. Namun tak ada salahnya jika Anda menjajal kenikmatan ayam geprek dan kuah tongseng ala warung Ayam Geprek Bu Made ini saat berkunjung ke Jogja. Paduan ayam dengan rasa gurih pedas, sayuran segar, serta kuah tongseng yang manis bakal menjadi pengalaman tersendiri kala menyantap sebuah sajian ayam geprek.

 

(MSY/OTK)

Leave A Reply