-->



Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

"No"

Home Layout Display

Posts Title Display

"No"

404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

 

Sebungkus Mi ABC Selera Pedas rasa semur ayam pedas. Foto: OTK/writeitmagazine


Write It - Malam sudah begitu larut, hari sudah berganti menjadi esok. Namun tubuh belum bisa dibaringkan mengingat masih ada beberapa pekerjaan non-komersial yang harus dilakukan.


Pekerjaan yang dilakukan dengan cara “semi outdoor” ini menuntut kami bersentuhan dengan angin malam. Rasanya cukup riskan jika perut dalam keadaan kosong. Guna menjaga kebugaran tubuh maka tidak ada salahnya untuk menyantap mi instan.


Cukup banyak stok mi instan yang tersedia. Akhirnya kami memilih Mi ABC Selera Pedas dengan rasa semur ayam pedas untuk menjadi “teman” malam ini. Tak banyak pertimbangan, hanya karena sempat turun hujan ringan maka mi berkuah tampaknya lebih cocok.


Harga mi ini bisa di bilang standar saja. Bahkan kala itu kami membelinya dengan potongan harga yang cukup menarik di salah satu supermarket Kota Kembang.


Lantas kami memasaknya dengan cara yang biasa-biasa saja. Tentu dengan telur setengah matang.


Bagi kami, sensasi pertama dari mi ini adalah “klasik”. Ya, kami sudah mengenal mi ini sejak, sekitar, dua dekade lalu. Sejak kemasannya vertikal lalu berpindah menjadi horizontal. Sejak varian rasa semur ayam pedas bungkusnya berwarna kuning hingga menjadi merah-kuning. Terlebih, rasa sup ayam pedas serta rasa gulai ayam pedas merupakan varian yang sudah sangat lama beredar di pasaran.


Aroma pedas begitu kentara. Tidak menyengat, tapi dapat teridentifikasi oleh indra penciuman dengan mudah.


Semangkuk Mi ABC Selera Pedas rasa semur ayam pedas. Foto: OTK/writeitmagazine


Namun bagaimana dengan kadar pedasnya? Tentu saja tidak terlalu pedas alias sangat moderat. Bisa dibilang mi ini hanya satu atau dua level di atas mi instan reguler yang tidak memiliki “gelar” pedas. Meski begitu gelar pedas tetap pantas disematkan mengingat rasanya yang memang pedas.


Hal ini bisa menjadi kekurangan dan juga kelebihan. Bagi Anda pencinta rasa pedas yang “terlalu” mungkin perlu menambahkan saus sambal, cabai bubuk atau cabai dengan takaran tertentu agar mi ini bisa sesuai dengan selera Anda. Sedangkan bagi Anda yang tidak begitu suka rasa pedas yang “terlalu” atau tidak kuat, rasanya kandungan pedas moderatnya sangat cocok untuk dikonsumsi. Sekali lagi, kata kunci rasa pedasnya adalah moderat.


Tekstur mi ini sendiri tergolong kecil. Lebih kecil dari mi instan merek Indomie. Kekenyalannya pun tidak terlalu. Mi ini juga mudah putus ketika dikunyah. Bagi kami, tekstur semacam ini cocok.


Secara umum rasa mi ini adalah asin gurih. Tidak manis seperti semur yang biasa kita jumpai. Agak unik namun mampu menciptakan kesan tersendiri. Rasanya pun terasa masih sama seperti pada dekade yang lalu.


Kuah mi ini berwarna cokelat. Cocok dengan namanya: semur. Ya, walaupun tidak manis. Warna tersebut dihasilkan dari kecap yang tersedia dalam opsional bumbunya.


Secara umum mi instan ini cocok untuk menjadi pilihan. Rasanya yang unik mampu menjadi alternatif ketika Anda bosan dengan rasa mi kuah yang itu-itu saja. Terlebih, level pedas yang dikandung masih sangat kompromi dan upgradeable.  Tidak terlalu mainstream tapi sangat layak untuk menempati ruang penyimpanan makanan pada rumah atau kamar kos Anda.


(OTK/MSY)

Leave A Reply